™Signature™

★Visitor★

Twitter

™About Me™

Foto saya
Follow my Blog or add my Facebook, to know more about me :)

© ME ©

© ME ©



© Famm ©

© Famm ©
My Sista

Okaa-san & My Lil' brotha

© Fellas ©

© Fellas ©


Goodreads

Takinchi's bookshelf: read

Stepping on Roses, Vol. 1 Yotsuba&!, Vol. 01 Black Bird, Vol. 1 Pride and Prejudice A Walk to Remember Mars, Volume 01

More of Takinchi's books »
Book recommendations, book reviews, quotes, book clubs, book trivia, book lists

Books Rate

Reading Challenge

2013 Reading Challenge

2013 Reading Challenge
Takinchi has read 66 books toward her goal of 100 books.
hide

Translate

Shiny Star

Giveaway

Sabtu, 21 Mei 2011

The End of My Secret One Sided Love.. Farewell


Nggak tahu kenapa, akhir akhir ini bawaannya Mellow gitu deh moodku. Nggak kerasa, hari-hari berlalu dengan cepat, dan sekali lagi aku harus merelakan hatiku yang berkembang menjadi layu.
Aku udah cerita belom ya soal Holiday ke Bali kapan hari itu? Kayaknya sih belom. soalnya mood buat posting soal itu udah ilang sama sekali. Gak peduli kalo postingannya udah jadi-pun… y’know-lah… ini ada hubungannya sama HP yang ilang itu. Sekitar 400 foto belom ke Upload, dan akhirnya nggak jadi posting. Well, aku bukannya bahas soal ini kok. Aku udah bertekad buat lupain hal itu. Bukan mau nge Ikhlas-in loh.. mana ada ceritanya ikhlas kalo HP-nya di curi *well mungkin ada, tapi aku nggak termasuk. Aku cuma berlapang dada.
Waktu di Bali, kebetulan kamar-ku yang dihuni oleh Neko-Chan, Phika-chu, sama Santta bersebarangan sama kamarnya si doi -yang selanjutnya bakal aku tulis dengan dia-. Awalnya aku nggak tahu, tapi gendut ngasih tau aku *aku heran, kok pada tahu sih aku suka sama dia? Emang tampangku kentara banget ya?*. rasanya seneng banget sampe’ malem aku masih bisa ngeliatin dia. Pas makan malam, Santta bilang kalo dia ngeliatin aku terus, tapi aku nggak berani dongakin kepalaku buat balik natap dia -kemana keberanianku pergi?-
Bahkan malam itu dia manggil aku, nanyain hal nggak penting tapi bikin aku setengah mati seneng. Meskipun ujung-ujungnya aku diomelin dan di kata-katain bodoh sama Phika-chu en Santta karena aku nggak ngajakin dia ngobrol lebih lama. Jangankan ngobrol, cuman di panggil aja aku udah grogi setengah mati!
Malam itu berlalu dengan perasaan bahagia, cuman mikirin kami berada sedekat itu bisa bikin aku heppi nggak ketulungan. Besoknya, pas mampir ke Krishna, dia yang tau-tau ada di belakangku sama temen-temennya lagi becanda, senyum lebar ke arahku. Aku bukannya mau cari alasan nih, sayang banget, karena udah capek setengah mati, aku cuman bisa balas dengan senyum lemah. Dan setelah itu rasanya semua keadaan berubah.
Sehabis mandi, aku foto-foto ga jelas sama temen-temen sekamarku. Tiba-tiba Rasta, Pappap, sama Class's president –aku nggak inget si Adit ikutan apa nggak- nongol dan nyelonong gitu aja ke dalam kamar. Mereka bahkan ke teras yang menghadap langsung ke kamar-nya. Aku bukannya Ge-Er atau apa. Tapi rasanya dia berubah setelah itu. Dia sama sekali nggak ngehirauin aku. As if I’m not there. Aku bukan mau bilang dia cemburu, aku rasa emang enggak. Tapi aku malah kepikiran hal lain. Aku takut dia nganggep aku cewek nggak bener. Secara malem-malem ngebiarin temen-temen sekelasku kayak Rasta yang notabene cowok masuk ke kamar. Tuhan, padahal kami nggak ngapa-ngapain. Kami udah kayak sodara -gitulah yang aku pikirin- dan namanya bakal jadi hubungan incest kalo kami ngapa-ngapain.
Sumpah semalaman itu dia nggak sebaik malam sebelumnya. Dia nggak nyoba manggil-manggil aku, yah, sama sekali nggak nyoba buat bikin kontak sama penghuni kamarku. Aku masuk, ngebuka Hp terus main Facebook. Aku iseng masuk ke homepage-nya. Dan Ya Allah, aku bahkan nggak percaya sama apa yang aku liat. Udah tau kan tentang cewek imut yang nge-Kost di sebelah eks. Kostku? Kita panggil aja dia Umbrella –ini dari tadi kok ngasih nama nggak jelas melulu?- si Umbrella ini nge-Wall dia, yeah, kalimat pendek. Dan aku rasa itu bukan kalimat, tapi panggilan. Dan tau nggak si Umbrella manggil dia apa? ‘Bi’.
See?? Umbrella manggil dia Bi !! coba deh pikir, panggilan itu bukan panggilan biasa, -secara nama dia nggak ada bi-bi nya sama sekali- Bi itu punya banyak banget makna kan? Bebi alias Baby atau bahkan Abi?-kayaknya yang terakhir lebih tepat, mengingat betapa religiusnya mereka- aku shock. Tiba-tiba mendung rasanya pikiran sama hatiku. Aku duduk di sebelah Santta yang udah setengah KO. Terus aku nanya bisik-bisik,
“Eh, kalo cewek manggil cowok dengan sebutan Bi tuh, gimana menurutmu? Mereka ada hubungan apa?”
Santta jawab dengan mata merem, “yang begitu kan panggilan sayang.. yah palingan mereka pacaran ato PDKT.” Langsung pengen nangis aku.
“Iya ya… kan panggilan begituan emang lagi musimnya.” tanggapku lirih. Terus akhirnya aku cerita ke Santta soal wall dari Umbrella tadi. Santta bilang, udah nggak usah di masukin hati. Mana bisa? Aku jadi makin kepengen pulang!-apa hubungannya coba?-
Aku SMS Phika-chu yang lagi keluar beli kopi. Dia bilang aku nggak boleh nangis. Emang enggak, aku cuman galau. Sampai susah tidur. Alhasil besoknya aku tepar. Dan pas akhirnya pulang, dan bus-bus pada mencar, aku mikirin dia terus. Bus-nya udah berhasil naik kapal yang sama denganku nggak? Dan ternyata nggak. Rombongan bus-ku yang pertama sampai tanah Jawa pkl. 22.00. dan bus-nya dia datang pkl. 24.00.. kalo nggak malah pkl. 01.00. dan dia masih nolak buat bersikap seperti biasanya sama aku. Ya ampun, sakit banget. Aku tepar mau mati rasanya, masih mikirin apa dia baik-baik aja, dan dia dingin sama aku! Tuhan…
Emang, aku bukan siapa-siapa. Dan aku nggak berani apa-apa. Nggak berani nunjukin kalo aku suka sama dia. Aku tahu aku bodoh, karena menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan Tuhan padaku, tapi apa perlu sekejam itu hukumannya buatku? Aku ngelewatin seharian itu dengan berharap nggak ketemu dia.
Seminggu berlalu, dan aku nggak ngeliat dia. Apa dia mikirin aku? I Guess not. Dan akhirnya HP-ku malah ilang. Pas aku kelabakan nyari HP-ku, dia ada di sana. Aku nggak tahu dia sadar aku di sana apa nggak. Yang jelas, sikapnya nunjukin kalo aku nggak ada. Makin sakit.
Dan, puncaknya hari ini. Acara pelepasan murid kelas XII di adakan di Aula besar sekolah. Dia duduk beberapa baris di belakangku. Aku berkali-kali nengok ke belakang. Berharap, dia mau natap aku sekali aja. Buat seenggaknya ngasih senyuman untuk terakhir kali. Tapi lagi-lagi, entah nggak sadar aku di sana atau dia emang nggak mau menyadari keberadaanku, nggak ada yang namanya senyum. I guess, that time when he smiled at Krishna was the last for me. :(
Dia malah asyik sendiri. Ngeliatin si Umbrella yang nyanyi di panggung -I guess they’re really going out- dan yang paling nyesek, dia keluar ke tempat di mana Umbrella dan temen-temennya berada. Aku nggak tahu, dan nggak mau tau apa dia ngobrol dan becanda-canda sama Umbrella.
Aku emang pengecut. Dan sepatutnya aku menyesal karena memilih untuk diam dari banyak pilihan dan kesempatan didepan mataku. Aku nggak akan mungkin bisa nembak dia kan? Selain karena aku nggak berani, Valentino sama Novan, dua temen cowokku yang aku mintain pendapat bilang, “Nggak malu kamu? Cewek nembak cowok duluan? Harga diri non..” dan Phikachu sama Santta memberi komentar yang beda dengan inti aku harus inisiatif.
Well, ini emang udah nggak jamannya lagi harus Cowok yang nembak, tapi, aku mikir lagi, kalo dia emang suka sama aku, dia pasti nyoba kan? Meskipun dia pemalu ato apapun halangannya. I guess, yang aku rasakan emang Cuma bertepuk sebelah tangan.
Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah berpikir, selama aku nggak ketemu sama dia dalam jangka waktu yang lama, aku pasti bisa ngelupain semua ini. Aku menanamkan keyakinan, nggak lama lagi aku bakalan memuali cinta yang baru.
Dan buat DIA yang membuat dua tahunku berwarna, Terimakasih :), although this makes me a broken heart, I say Farewell to you. Raihlah impianmu, dan berbahagialah. Kamu harus bahagia entah itu dengan Umbrella atau siapapun. Aku pengen, suatu saat kalo kita nggak sengaja ketemu, kamu mau seenggaknya menyapaku. Karena aku juga pasti akan bahagia dengan -Donghae oppa*di lempar sendal*- siapapun nanti orang yang di takdirkan buatku. Aku pasti bakalan ingat kamu :). Goodbye.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Siapa tawh Tir, aku og penasaran..

™ Tik Tok Time ™

™ Ongaku™

™ Your Words ™

Seguidores