™Signature™

★Visitor★

Twitter

™About Me™

Foto saya
Follow my Blog or add my Facebook, to know more about me :)

© ME ©

© ME ©



© Famm ©

© Famm ©
My Sista

Okaa-san & My Lil' brotha

© Fellas ©

© Fellas ©


Goodreads

Takinchi's bookshelf: read

Stepping on Roses, Vol. 1 Yotsuba&!, Vol. 01 Black Bird, Vol. 1 Pride and Prejudice A Walk to Remember Mars, Volume 01

More of Takinchi's books »
Book recommendations, book reviews, quotes, book clubs, book trivia, book lists

Books Rate

Reading Challenge

2013 Reading Challenge

2013 Reading Challenge
Takinchi has read 66 books toward her goal of 100 books.
hide

Translate

Shiny Star

Giveaway

Sabtu, 28 Mei 2011

I Have ENOUGH of this Matter


I'm tired with all of this. I can’t constantly follow you. I've given a lot of feedback, a lot of convenience for you. But if you feel this is still less, just go and complete this on your own.

You just willing to accept only the easy way , while I'm here abused because of you. This is the best thing I can offer you, if you still can’t accept, I willn’t hinder. In the end, I will live my own life, you do so. There’s no point in calling you a FRIEND, if what I see is you who full of yourself. The world doesn’t revolve surround you.

So, if you say 'I’ll go with my cronies', I'd say, "please."

please just go with them. I’m not willing to interfere... OK?
I had Enough of you, and the trouble you caused. I HAVE ENOUGH OF THIS.

Sabtu, 21 Mei 2011

The Only Exception - Paramore

When I was younger, I saw my daddy cry
And curse at the wind
He broke his own heart and I watched
As he tried to reassemble it

And my momma swore that
She would never let herself forget
And that was the day that I promised
I'd never sing of love if it does not exist

But darling, you are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception

Maybe I know, somewhere deep in my soul
That love never lasts
And we've got to find other ways to make it alone
Or keep a straight face

And I've always lived like this
Keeping a comfortable distance
And up until now I had sworn to myself that I'm content with loneliness
Because none of it was ever worth the risk

But you are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception

I've got a tight grip on reality
But I can't let go of what's in front of me here
I know you're leaving in the morning when you wake up
Leave me with some kind of proof, it's not a dream, oh

You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception

You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception

And I'm on my way to believing
Oh, and I'm on my way to believing

Back to December - Taylor Swift

I'm so glad you made time to see me
How's life? Tell me, how's your family?
I haven't seen them in a while

You've been good, busier than ever
We small talk, work and the weather
Your guard is up, and I know why

Because the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses, and I left them there to die

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December all the time

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time

These days, I haven't been sleeping
Staying up, playing back myself leaving
When your birthday passed, and I didn't call

Then I think about summer, all the beautiful times
I watched you laughing from the passenger side
And realized I loved you in the fall

And then the cold came, the dark days
When fear crept into my mind
You gave me all your love, and all I gave you was goodbye

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December all the time

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time

I miss your tan skin, your sweet smile
So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

Maybe this is wishful thinking
Probably mindless dreaming
But if we loved again, I swear I'd love you right

I'd go back in time and change it, but I can't
So if the chain is on your door, I understand

This is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time, all the time

The End of My Secret One Sided Love.. Farewell


Nggak tahu kenapa, akhir akhir ini bawaannya Mellow gitu deh moodku. Nggak kerasa, hari-hari berlalu dengan cepat, dan sekali lagi aku harus merelakan hatiku yang berkembang menjadi layu.
Aku udah cerita belom ya soal Holiday ke Bali kapan hari itu? Kayaknya sih belom. soalnya mood buat posting soal itu udah ilang sama sekali. Gak peduli kalo postingannya udah jadi-pun… y’know-lah… ini ada hubungannya sama HP yang ilang itu. Sekitar 400 foto belom ke Upload, dan akhirnya nggak jadi posting. Well, aku bukannya bahas soal ini kok. Aku udah bertekad buat lupain hal itu. Bukan mau nge Ikhlas-in loh.. mana ada ceritanya ikhlas kalo HP-nya di curi *well mungkin ada, tapi aku nggak termasuk. Aku cuma berlapang dada.
Waktu di Bali, kebetulan kamar-ku yang dihuni oleh Neko-Chan, Phika-chu, sama Santta bersebarangan sama kamarnya si doi -yang selanjutnya bakal aku tulis dengan dia-. Awalnya aku nggak tahu, tapi gendut ngasih tau aku *aku heran, kok pada tahu sih aku suka sama dia? Emang tampangku kentara banget ya?*. rasanya seneng banget sampe’ malem aku masih bisa ngeliatin dia. Pas makan malam, Santta bilang kalo dia ngeliatin aku terus, tapi aku nggak berani dongakin kepalaku buat balik natap dia -kemana keberanianku pergi?-
Bahkan malam itu dia manggil aku, nanyain hal nggak penting tapi bikin aku setengah mati seneng. Meskipun ujung-ujungnya aku diomelin dan di kata-katain bodoh sama Phika-chu en Santta karena aku nggak ngajakin dia ngobrol lebih lama. Jangankan ngobrol, cuman di panggil aja aku udah grogi setengah mati!
Malam itu berlalu dengan perasaan bahagia, cuman mikirin kami berada sedekat itu bisa bikin aku heppi nggak ketulungan. Besoknya, pas mampir ke Krishna, dia yang tau-tau ada di belakangku sama temen-temennya lagi becanda, senyum lebar ke arahku. Aku bukannya mau cari alasan nih, sayang banget, karena udah capek setengah mati, aku cuman bisa balas dengan senyum lemah. Dan setelah itu rasanya semua keadaan berubah.
Sehabis mandi, aku foto-foto ga jelas sama temen-temen sekamarku. Tiba-tiba Rasta, Pappap, sama Class's president –aku nggak inget si Adit ikutan apa nggak- nongol dan nyelonong gitu aja ke dalam kamar. Mereka bahkan ke teras yang menghadap langsung ke kamar-nya. Aku bukannya Ge-Er atau apa. Tapi rasanya dia berubah setelah itu. Dia sama sekali nggak ngehirauin aku. As if I’m not there. Aku bukan mau bilang dia cemburu, aku rasa emang enggak. Tapi aku malah kepikiran hal lain. Aku takut dia nganggep aku cewek nggak bener. Secara malem-malem ngebiarin temen-temen sekelasku kayak Rasta yang notabene cowok masuk ke kamar. Tuhan, padahal kami nggak ngapa-ngapain. Kami udah kayak sodara -gitulah yang aku pikirin- dan namanya bakal jadi hubungan incest kalo kami ngapa-ngapain.
Sumpah semalaman itu dia nggak sebaik malam sebelumnya. Dia nggak nyoba manggil-manggil aku, yah, sama sekali nggak nyoba buat bikin kontak sama penghuni kamarku. Aku masuk, ngebuka Hp terus main Facebook. Aku iseng masuk ke homepage-nya. Dan Ya Allah, aku bahkan nggak percaya sama apa yang aku liat. Udah tau kan tentang cewek imut yang nge-Kost di sebelah eks. Kostku? Kita panggil aja dia Umbrella –ini dari tadi kok ngasih nama nggak jelas melulu?- si Umbrella ini nge-Wall dia, yeah, kalimat pendek. Dan aku rasa itu bukan kalimat, tapi panggilan. Dan tau nggak si Umbrella manggil dia apa? ‘Bi’.
See?? Umbrella manggil dia Bi !! coba deh pikir, panggilan itu bukan panggilan biasa, -secara nama dia nggak ada bi-bi nya sama sekali- Bi itu punya banyak banget makna kan? Bebi alias Baby atau bahkan Abi?-kayaknya yang terakhir lebih tepat, mengingat betapa religiusnya mereka- aku shock. Tiba-tiba mendung rasanya pikiran sama hatiku. Aku duduk di sebelah Santta yang udah setengah KO. Terus aku nanya bisik-bisik,
“Eh, kalo cewek manggil cowok dengan sebutan Bi tuh, gimana menurutmu? Mereka ada hubungan apa?”
Santta jawab dengan mata merem, “yang begitu kan panggilan sayang.. yah palingan mereka pacaran ato PDKT.” Langsung pengen nangis aku.
“Iya ya… kan panggilan begituan emang lagi musimnya.” tanggapku lirih. Terus akhirnya aku cerita ke Santta soal wall dari Umbrella tadi. Santta bilang, udah nggak usah di masukin hati. Mana bisa? Aku jadi makin kepengen pulang!-apa hubungannya coba?-
Aku SMS Phika-chu yang lagi keluar beli kopi. Dia bilang aku nggak boleh nangis. Emang enggak, aku cuman galau. Sampai susah tidur. Alhasil besoknya aku tepar. Dan pas akhirnya pulang, dan bus-bus pada mencar, aku mikirin dia terus. Bus-nya udah berhasil naik kapal yang sama denganku nggak? Dan ternyata nggak. Rombongan bus-ku yang pertama sampai tanah Jawa pkl. 22.00. dan bus-nya dia datang pkl. 24.00.. kalo nggak malah pkl. 01.00. dan dia masih nolak buat bersikap seperti biasanya sama aku. Ya ampun, sakit banget. Aku tepar mau mati rasanya, masih mikirin apa dia baik-baik aja, dan dia dingin sama aku! Tuhan…
Emang, aku bukan siapa-siapa. Dan aku nggak berani apa-apa. Nggak berani nunjukin kalo aku suka sama dia. Aku tahu aku bodoh, karena menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan Tuhan padaku, tapi apa perlu sekejam itu hukumannya buatku? Aku ngelewatin seharian itu dengan berharap nggak ketemu dia.
Seminggu berlalu, dan aku nggak ngeliat dia. Apa dia mikirin aku? I Guess not. Dan akhirnya HP-ku malah ilang. Pas aku kelabakan nyari HP-ku, dia ada di sana. Aku nggak tahu dia sadar aku di sana apa nggak. Yang jelas, sikapnya nunjukin kalo aku nggak ada. Makin sakit.
Dan, puncaknya hari ini. Acara pelepasan murid kelas XII di adakan di Aula besar sekolah. Dia duduk beberapa baris di belakangku. Aku berkali-kali nengok ke belakang. Berharap, dia mau natap aku sekali aja. Buat seenggaknya ngasih senyuman untuk terakhir kali. Tapi lagi-lagi, entah nggak sadar aku di sana atau dia emang nggak mau menyadari keberadaanku, nggak ada yang namanya senyum. I guess, that time when he smiled at Krishna was the last for me. :(
Dia malah asyik sendiri. Ngeliatin si Umbrella yang nyanyi di panggung -I guess they’re really going out- dan yang paling nyesek, dia keluar ke tempat di mana Umbrella dan temen-temennya berada. Aku nggak tahu, dan nggak mau tau apa dia ngobrol dan becanda-canda sama Umbrella.
Aku emang pengecut. Dan sepatutnya aku menyesal karena memilih untuk diam dari banyak pilihan dan kesempatan didepan mataku. Aku nggak akan mungkin bisa nembak dia kan? Selain karena aku nggak berani, Valentino sama Novan, dua temen cowokku yang aku mintain pendapat bilang, “Nggak malu kamu? Cewek nembak cowok duluan? Harga diri non..” dan Phikachu sama Santta memberi komentar yang beda dengan inti aku harus inisiatif.
Well, ini emang udah nggak jamannya lagi harus Cowok yang nembak, tapi, aku mikir lagi, kalo dia emang suka sama aku, dia pasti nyoba kan? Meskipun dia pemalu ato apapun halangannya. I guess, yang aku rasakan emang Cuma bertepuk sebelah tangan.
Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah berpikir, selama aku nggak ketemu sama dia dalam jangka waktu yang lama, aku pasti bisa ngelupain semua ini. Aku menanamkan keyakinan, nggak lama lagi aku bakalan memuali cinta yang baru.
Dan buat DIA yang membuat dua tahunku berwarna, Terimakasih :), although this makes me a broken heart, I say Farewell to you. Raihlah impianmu, dan berbahagialah. Kamu harus bahagia entah itu dengan Umbrella atau siapapun. Aku pengen, suatu saat kalo kita nggak sengaja ketemu, kamu mau seenggaknya menyapaku. Karena aku juga pasti akan bahagia dengan -Donghae oppa*di lempar sendal*- siapapun nanti orang yang di takdirkan buatku. Aku pasti bakalan ingat kamu :). Goodbye.

Your Dissapointment, Disappoint Me


Aku bisa melihat rona kecewa di wajahmu atas kenyataan ini. Meski aku merasa dan berkata ini bukan salahku, aku tau, kau tetap berfikir ini tak adil untukmu. Aku mengerti.
Aku mencoba berangan, bila keadaan seperti ini berbalik, mungkin aku akan merasa sama kecewanya dengan semua itu. Mengapa? Karena, hey… apa kau lupa aku juga pernah mengalaminya?? benar, aku benar kecewa dengan kenyataan itu. Tapi jika takdir sudah bicara, aku bisa apa?? Aku terima, meskipun aku merutukinya. Tapi aku berusaha tidak melampiaskan itu padamu. Aku berusaha mengalihkan semuanya karena itu bukan salahmu.
Tapi mengapa kau begini padaku?? Ku kira, cara berfikir kita sama…. Tapi mungkin tidak begitu nyatanya.
Saat kau tak puas dengan semua ini, kau tak mau mencoba berdamai dengan kenyataan dan hatimu. Kau merasa kecewa padaku meskipun kau tau ini bukan salahku. Kau menyisihkanku seakan semua itu karena aku. kau bahkan bersikap seperti tak mau berada di pihak yang sama denganku seperti dulu. Kau diam. Dan diammu itu menyakitiku!
Hey.. apa yang ada di antara kita bukanlah hal yang begitu rapuh kan? Apa yang kita jalani selama ini bukanlah hal tanpa makna kan? Apa artinya semua itu kalau kita tak bisa menerima satu sama ain? Aku bisa mengerti. Aku mau berusaha memaklumi. Kembalilah dengan senyummu yang biasa. Dan semua akan baik-baik saja.

Selasa, 10 Mei 2011

Sadness, a Word Thanks, and a Hope. I'm still waiting..


Kenapa baru sekarang aku ngerasa NELANGSA banget ??
Semalam nggak bisa tidur. Biasanya dengerin lagu dulu sebelum berangkat ngejemput mimpi. Nggak bisa mejamin mata rasanya. Ada yang kurang. Nggak ada lagi benda kecil penuh manfaat itu di deketku. Yang tersisa cuman kabel-kabel charger dan headset. Jadi kepikiran lagi. Apa HP-nya di jagain bener-bener? pengen nangis :(
Pagi-pagi pas bangun, Ibu nanya. “Mimpi apa?” keinget, barusan aja, mimpiin HP itu. Ketemu. Aku datang ke sekolah naik angkutan sama NeChan. Sampai sekolah, aku nanya ke Mr. Y. “Mr. Y, katanya HP-ku ketemu.. nih, aku datang mau ngambil” Mr. Y lagi main catur sama siapa gitu, nggak inget. Mr. Y langsung nyodorin HP itu. “Ini ya HP nya, neng? “ bener. Itu HP-nya !! tapi, pas baru aja aku slide, Keypadnya pada patah. Bingung. Terus Mr. Y saranin biar HP-nya dijual aja. “Mana laku kalo udah parah begini?” Tanyaku. Terus kebangun. Kepikiran lagi.
Pusing banget kepalaku pagi ini. Lebih berat. Malah inget. Animas-animasi nya DBSK oppa di sana semua. Nggak inget di mana dulu nemunya L. Pengen nangis, tapi nggak mau bikin orang rumah jadi makin khawatir. Udah cukup aku nyusahin mereka sejak awal Mei ini. Minum obat, tapi nggak ngebantu juga rasanya.
Buat NeChan :). Makasih ya, udah usahain macem-macem buatku. Malah jadi tengkar nggak karuan sama pacarnya. Makasih banget, maafin ya, kalo ngerepotin terus.. :’)
Buat Neko-Chan.. Makasii banyak ya.. :):).. kayak yang udah aku bilang. Kata ‘Makasih’ nggak akan pernah cukup untuk gambarin betapa besar hal yang kamu lakuin buat aku. Nemenin aku kesana-kemari. Ikutan bingung gara-gara aku. Terus mantau nomorku, dan kasih kabar macem-macem. Juga buat pagi ini. Sumpah terharu banget, tau kamu sama Phika-Chu datang ke sekolah nyariin pertolongan buat aku yang tepar lagi karena kebanyakan mikir. Ngelarang aku datang sebelum semuanya jelas karena takut aku makin parah. Aku nggak bisa balas banyak buat kebaikan kalian :’). Makasih ya buat Phika-Chu juga. Aku beneran seneng dengan ketulusan kalian yang rela susah-susah buat aku. Gimana aku balesnya.. ?? :’)
Buat Mentari juga :).. makasih ya buat semalem udah usahain nolong :).. maaf, nggak segera kasih kabar soal buku-nya.. tau sendiri aku lagi bingung setengah mati.
Buat keluargaku. Ibuku, yang khawatir aku kenapa-napa. Yang kasih nasehat macem-macem. Yang nggak marahin aku meskipun mungkin semua ini karena aku yang ceroboh. Buat semua pihak yang udah bantuin juga.. Makasih banyak :). Semoga aja, semuanya bisa berjalan seperti yang kita harapkan. Kalaupun takdir bicara lain, harus dilepasin kan? Meskipun dengan perasaan nggak rela.
Apapun hasilnya ntar, aku makasih banget karena kalian semua udah usahain semuanya yang terbaik buat aku :). Meskipun aku bakalan tetep mengutuk yang nemu, karena nggak mau balikin padahal udah mohon-mohon. Biar aja nanti balasannya malah berlipat-lipat. Dia bakalan kehilangan ‘Lebih’ dari sekedar kehilangan benda bernama HP. Nanti aku bakalan mulai nabung lagi. Nabung yang banyak buat beli yang lebih bagus lagi. Bakalan butuh waktu lama ya.. makanya aku masih sedikit berharap, kalau yang nemu bakalan dengan baik hati –ataupun terpaksa, terserah- balikin HP-ku. Inget, mbak, mas yang nemu. Nanam kebaikan juga bakal menuai kebaikan. Jadi, aku berharap kamu sadar *setengah maksa.
Then, what can I do now is only wait for destiny to decide. if my phone could back to me, that’s mine. if it doesn't, forever would be a sin for those who take it.

™ Tik Tok Time ™

™ Ongaku™

™ Your Words ™

Seguidores