Minal Aidzin Wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin ya semuanya….
Kali ini, aku mau cerita tentang cowo yang aku sukai pas SD dulu. Ya ampunnnn !! #Dewasaterlaludini! Udah berapa lama ya aku nggak ketemu sama dia ? Saking lamanya aku jadi lupa. Tapi, kemaren, author nggak sengaja ketemu dia lagi. Bagaimana ceritanya. Simak yang berikut ini.
Kemaren, waktu hari pertama lebaran, seperti biasanya, kami sekeluarga berencana pergi ke tempat Pakpuh. Hanya saja, tradisi ini agak sedikit bergeser. Tahun ini, aku berangkat sama Nechan beserta suaminya alias kakak ipar terbaruku #Emangadayanglama? Nggak ketinggalan si Bintang juga ikutan.
Karena barengan kakak ipar, jadinya kami mampir dulu deh ke tempat budhenya kakak ipar. Lokasi rumah si budhenya kakak iparku ini ada di daerah yang sama dengan cowo yang pernah aku sukai semasa SD. Saat itu aku mikir, ‘Rumahnya dulu yang mana ya??’ maklum, dulu rumahnya pun aku tau loo… -aku udah punya bakat stalking sejak kecil ternyata #Ehh…..-
Sama sekali nggak ada dalam pikiran terliarku untuk bisa ketemu dengan dia lagi. Mimpi juga nggak pernah. Well, aku udah berhenti memimpikan kisah sama dia semenjak aku jatuh pada kisah lain yang melibatkan monyet sialan itu. But, aku harus mengakui, dia akan selalu menjadi orang yang istimewa bagiku. Karena, aku merasa dia pernah mengistimewakan aku.*plakkk
Kembali ke topik, pas aku masuk ke rumah budhenya kakak iparku, aku bertemu pandang dengannya. Alamakk, kaget dan grogi setengah mati, ditambah dia ngobrol sambil senyam-senyum. Aku sama sekali nggak tahu harus pasang tampang kayak apa waktu bersalaman nanti. Dan keluarlah jurus sok cool-ku.
Dan YA TUHAN !!! Dia menyunggingkan senyum yang sama dengan senyumnya yang dulu. And I’m smiling back. Helplessly. Aku masih terpesona sama dia, setelah sekian lama nggak bertemu. Dan yang selanjutnya terjadi adalah, sikap sok cool-ku yang aku nggak tahu bisa menutupi perasaan salah tingkahku apa nggak, tapi aku harus setidaknya bersikap cukup keren, biar nggak ada yang tahu kalau aku setengah mati gugup.
Rasanya aku hampir nggak bisa menahan diriku buat nggak ngeliatin dia. Dan bukannya sombong atau sok nih, aku tahu dia juga memerhatikanku sesekali. And oh God, aku juga merasa tiba-tiba dia juga sama malu-malunya denganku! Aku nggak tahu sih, apa dia dulu juga suka sama aku. Tapi mengingat gimana hubungan kami waktu itu, aku rasa reaksi malu-malu itu wajar.
Ehhh… ada yang belum tahu ya apa hubunganku dengan senior satu ini ?? well, kalian harus nunggu posting lain
Saat kami akhirnya berpamitan pada tuan rumah, seniorku itu dan temannya masih ada disana mengobrol. Tentu saja kami bersalaman lagi. Dan, dia tersenyum dengan penuh pesona yang membaut pipiku panas saat membalas senyumnya.
Seharian itu, aku terus ngerasa berbunga-bunga. Dan terus teringat senyumannya. Hingga akhirnya aku teringat masa-masa dimana kami begitu dekat, tapi kini menjadi orang yang tidak lagi mengenal satu sama lain. Aku nggak tahu apa yang dijalaninya beberapa tahun terakhir ini. Dan kurasa dia juga nggak tahu apa yang sudah terjadi padaku.
Aku bertanya-tanya, apakah dia masih ingat dengan kenangan yang selalu kusinpan rapi disalah satu sudut hatiku. Apa dia menghargainya sepertiku? Lalu aku berpikir lagi, apakah dia sudah punya orang yang special dihatinya ?? seseorang yang ingin dia nikahi misalnya. Well, he is 21 already. Itu bukan hal yang mengejutkan. Kita tahu banyak sekali yang nikah muda sekarang ini. Atau jangan-jangan dia malah udah punya anak lagi ??
Apa dia juga tau, kalo Kakaknya pernah deketin kakakku beberapa waktu lalu? Untung aja pertemanan mereka nggak brlanjut ke hubungan yang lebih serius. Coba kakakku nikah sama kakaknya, bisa jadi sodara ini. Dan itu sama sekali nggak lucu buatku.
Mungkin perasaanku padanya nggak sama lagi dengan dulu. Aku juga ngerasa kalaupun kami punya hubungan istimewa, itu semua nggak akan berhasil. Aku cukup senenag meskipun yang ada diantara kami hanya kenangan. Dan aku juga tidak menginginkan lebih dari itu.
Bagaimanapun, aku tetap menganggap pertemuan kami sebagai salah satu berkah lebaran tahun ini. Sekali lagi, saya dan keluarga mengucakan, Minal Aidzin Wal Faidzin. Happy Eid Mubarak.
