™Signature™

★Visitor★

Twitter

™About Me™

Foto saya
Follow my Blog or add my Facebook, to know more about me :)

© ME ©

© ME ©



© Famm ©

© Famm ©
My Sista

Okaa-san & My Lil' brotha

© Fellas ©

© Fellas ©


Goodreads

Takinchi's bookshelf: read

Stepping on Roses, Vol. 1 Yotsuba&!, Vol. 01 Black Bird, Vol. 1 Pride and Prejudice A Walk to Remember Mars, Volume 01

More of Takinchi's books »
Book recommendations, book reviews, quotes, book clubs, book trivia, book lists

Books Rate

Reading Challenge

2013 Reading Challenge

2013 Reading Challenge
Takinchi has read 66 books toward her goal of 100 books.
hide

Translate

Shiny Star

Giveaway

Selasa, 22 Februari 2011

Exhausted!

Huah~~~~ parahh!!

Minggu neraka telah dimulai! Inilah peperangan yang sesungguhnya! Diawali dengan Try Out putaran ketiga, alias Try Out pertama dari Dinas Pendidikan pada Senin kemarin, 21 Februari 2011, sampai hari ini, Selasa, 22 Februari 2011.

Hari pertama, bertemu dengan Bahasa Indonesia dan Matematika super Laknat itu! Seperti sebelumnya, aku sama sekali NGGAK BISA ngerjakan, dalam artian yang sebenarnya. Bukan sama sekali sih, aku bisa ngerjakan lima nomor kok! Seperti biasanya, terimakasih buat teman-teman sekalian yang sudah sudi membantu diriku.

Aku tahu kok, kalo Try Out itu ajang buat mengukur kemampuan diri, alias contek mencontek itu dilarang. Tapi, kalo namanya aja udah ‘NGGAK BISA’ ya mau gimana lagi kan? Sama sekali nggak mudeng dengan pelajaran Matematika. Beneran deh, yang aku lakuin sepanjang pelajaran Matematika cuman kebat-kebit dan komat-kamit berdo’a biar cepet selesai. Aku juga bukannya nggak mau usaha. Aku udah coba dengerin saat Mrs. T menerangkan di depan kelas. Tapi tetep aja, nggak ada yang nyantol ke otak barang seupil. Mungkin, memang dasarnya aku yang bodoh.

Aku pasrah sajalah. Nggak berharap yang, muluk-muluk, semoga lulus(dengan nilai yang baik, kalo bisa)Amin.*Nggak ada bedanya. LOL

Hari-hari berlalu dan rasanya beban dipundak bukan berkurang tapi malah makin parah. Rasanya kayak hampir gila. Pikiran dan hati penuh (Kayak jatuh cinta aja nih =.=”). Begini ya ternyata stress menghdapi ujian itu~~ dulu-dulu nggak begini sih soalnya. Jadi ngerti banget suasana di Hogwarts menjelang ujian. Mencekam. Aku nggak tahan~~~ hiks.. hiks.. rasanya capek hati, capek pikiran, capek tenaga juga!

Mulai besok udah Ujian Kompetensi Nasional, alias UNAS tahap awal, karena memang ada tiga tahapan UNAS (Aneh banget. Baru kali ini tau yang begini!) tapi untungnya aku masih punya waktu lebih sampai hari Jum’at, karena dapet kloter ujian terakhir di Hari Sabtu dan Senin(kayak mau naik haji aja!). Lalu segera disusul dengan Ujian Praktik sekolah. Ampunn Tuhan. Kuatkan aku!

UKOM-nya akan berlangsung selama 20-24 jam untuk Multimedia. Dan bayangkan, kami bakalan ujian selama 10 jam per hari. Mulai dari jam 7.00 pagi sampai jam 5.00 sore. Aku nggak mau ngebayangin rasa capek yang bakalan aku derita.

Rasanya masih belom siap. Bahan juga belom semuanya ada, contohnya video kamtasia yang belom sempat di reccord. Belom lagi Mac.Flash nya yang belom jadi. Rasanya kepalaku puyeng terus. Cuman berharap nggak nge Drop aja deh kondisi badan. Soalnya hawa disini nggak enak. Panasss buangett kayak nerakanya lagi bolong aja. Pakek AC kedinginan. Pakek kipas angin, malah masuk angin. Serba salah sudah hidup ini.

Aku pernah bilang ke Neko-Chan, kalo rasanya aku pengen melarikan diri aja! Dan saat aku kembali semuanya udah SELESAI! Neko-Chan membenarkan, dia bilang ‘Pingsan dan saat sadar sudah Kuliah’ jadi nggak perlu mikirin SNMPTN. Ngomong-ngomong soal SNMPTN, rasanya aku mulai ragu-ragu. Enaknya kuliah apa nggak ya? Kok aku jadi pusing juga mikirin ujian masuknya. Yang lain-lain bisa diatasi. Matematika-nya itu lho yang jadi momok. Whatever laahh~~ pikirin dulu apa yang ada di depan mata.

Rasanya pengen ngeluh sepanjang waktu, mendengus berkali-kali, dan yang jelas pengen nonjok bapak dan ibu guru satu persatu (Ini kok gak nyambung?). nggak tahu kenapa, bawaannya emosi aja ngeliat beliau-beliau.*Maap ye Bapak-Ibu guru sekalian. Saya juga nggak tahu kenapa merasa begitu.

Tadi pas pulang sekolah, aku ngeliat sekumpulan orang yang sedang duduk-duduk sambil minum segelas es kelapa muda, jadi pengen~~, bukan! Aku jadi mikir, ‘Duh, enak banget mereka, nggak perlu mikirin ujian sampe’ rasanya mau mati begini’. Tapi buru-buru aku ingat, mereka pasti punya permasalahan lain yang lebih pelik daripada masalah anak sekolah yang mau ujian kayak aku begini

Aku bersyukur aja, nggak cuman aku ternyata yang ngerasa tertekan dalam UNAS kali ini. Neko-Chan (Dia sampe’ tepar kena hipertensi yan menyebabkan dirinya sekarang ini irit omong.) Phika-Chu, Moza, Kristin, bahkan beberapa orang yang aku temui dan aku tanyain sama merasa hampir gila kayak aku juga.

Baiklah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan saat ini adalah menyemangati diriku. SEMANGAT BUAT DIRIKU dan juga TEMAN-TEMAN SIAP NGGAK SIAP UJIAN sekalian. KITA PASTI BISA MELALUI SEMUA INI. HARUS BISA!! Ganbatte kudasai!! Hwaiting!!

Kamis, 17 Februari 2011

Late

-->

Ternyata, ada sejumput mimpi yang bisa menjadi kenyataan. Hal itu benar terjadi padaku. Sayangnya, bukan mimpi indah yang menjadi kenyataan. Melainkan mimpi buruk.
Singkatnya, beberapa hari yang lalu, aku mimpi terlambat masuk sekolah pada saat ada mapel IPS, dimana bu guru yang mengajar kayak tukang kebon, alias udah ngendon di sekolah buat nyiksa murid pagi-pagi. Aku nggak inget detilnya. Aku cuman inget kalo aku berangkat pukul 07.30 dari rumah.
Pagi ini, (atau baiknya aku tulis siang ya?). aku dibangunkan oleh gebrakan keras dipintu kamarku, dan jeritan melengking Ibuku.
“Heehhh!! Kamu nggak sekolah apa?! Liat ni, udah jam berapa?! Udah setengah tujuh!!” teriaknya. Aku masih tetep merem, soalnya ibuku emang suka teriak-teriak kayak tarzan begitu. Udah jadi hobby. Makanya aku cuek. Baru ketika beliau teriak untuk yang kedua kalinya, aku bangun. Meraba-raba ponselku yang nggak tahu ngumpet dimana, dan saat menyadari itu buang-buang waktu, aku bangkit dari tempat tidur, dan terpampanglah jam dinding di ruang keluarga, menunjukkan puku 06.20! MAMPUS!!
Aku geragapan, sembari mendengar Ibuku ngomel nggak keruan. Aku jawab seadanya dan lari ke kamar mandi. Bukan untuk mandi, tentu saja, cuman buat cuci muka dan gosok gigi.*Aku ngga perduli dibilang jorok!* didalam kamar mandi, aku mencoba mengumpulkan semua nyawaku yang masih diawang-awang, untuk mengingat-ingat, hari apa ini sebetulnya, dan mapel apa yang bakal aku temui pagi ini. Dan barulah aku ingat. Ini adalah hari Kamis, dimana bu guru sudah memberi tahu kami sebelumnya, bahwa kami akan mengadakan sesi ulangan pagi ini. MAMPUS DUA KALI!!
Yang pertama. Tentu karena, hellloooo~~ ini udah jam setengah tujuh, dan beliau sudah duduk manis didalam kelasku saat jam dinding menunjukkan pukul 06.45, dan aku sudah telat secara mutlak!(butuh waktu 30-35 menit dengan catatan naik motor ngebut kayak orang kesetanan untuk sampai disekolahku yang jaraknya sekitar 25-30 km *aku sama sekali nggak pintar mengira-ngira*)
Yang kedua, tentu aja karena judulnya adalah ‘ULANGAN HARIAN’ itu tadi. Aku sama sekali nggak belajar, karena lagi-lagi semalam lampu mati. Well, bukan itu sih alasan yang sebenernya, meskipun soal mati lampu itu aku nggak bohong.
Setelah selesai dengan acara cuci muka dan gosok gigi kilat, aku segera lari lagi ke kamarku. Dan OMIGOD!! Tentu aja masih ada masalah yang lebih besar lagi menanti. AKU BELOM SETRIKA BAJU SERAGAMKUUUUUUU!! MAMPUS TIGA KALI!! Aku memang paling males kalo udah ketemu sama yang namanya nyuci baju dan apalagi setrika, jadi aku bakalan menyiksa diriku setiap pagi untuk setrika baju seragam yang akan kupakai hari itu. Dan, waktu aku dengan suksesnya bengong mendapati bajuku yang tergeletak di atas tumpukan baju-bajuku yang belom aku setrika, ibuku bertanya, “Seragammu belom disetrika?” aduh Tuhan. Otakku nggak bisa buat mikir. Biasanya, aku paling pinter ngeles, tapi dengan keadaan super duper shock begitu, aku nggak yakin kemampuanku ngeles bisa diandalkan.
Jadi sekenanya saja aku menjawab, “Hari ini aku pakai seragam bengkel, kok.” Nah kan, jawaban ini sebenernya cukup cemerlang, andai saja seharian kemaren aku nggak pakai baju itu.
“Tau seragam mau dipakai lagi kok seharian dipakai main? Hah? Dasar jorok kamu!” doeng. Aku pasrah sajalah dengan makian itu.
Terus aku segera ganti baju, dan menemukan rok seragam yang aku nemu didalam lemari koztku*Aku udah nanya kesana kemari itu rok siapa, tapi nggak ada yang mau ngaku, dan nggak ada juga yang mengenyahkan rok itu dari lemariku, akhirnya, rok itu aku nobatkan sebagai rok milikku!* ternyata, rok itu ada manfaatnya juga. Tapi baian pinggangnya kebesaran! Dan sialnya, aku nggak bisa menemukan ikat pinggangku dimanapun! Uuughh… aku putuskan untuk mencari pinjaman saja nanti. Yang terpenting sekarang adalah berangkat sekolah dulu!
Aku mengambil buku-buku pelajaranku dari lemari belajar, dan memasukkan mereka secara paksa kedalam tasku. Ini juga adalah salah satu kebiasaan jelekku. Aku nggak pernah menata buku-bukuku pada saat malam hari sebelom tidur, supaya besoknya aku nggak kelimpungan. Dan dari sini, juga pasti sudah pada tahu kalo aku nggak pernah belajar. Kecuali buku-bukuitu sudah berserakan di meja atau memang sudah menjadi penghuni tetap tas sekolahku.
Saat aku nyari kaos kakiku di rak penyimpanan, aku juga nggak bisa nemu benda itu dimanapun. Ya ampunn! Kacau! Akhirya aku pakai kaos kaki warna krem, dan nggak perduli kalopun nanti kalo ketahuan guru bakal diomelin ataupun itu kaos kaki bakalan disita, gimanapun, alasan bisa dikarang nanti.
Aku keluar kamar, dengan keadaan masih supper berantakan, dan berangkat sekolah. Aku lihat bayangan wajahku dari kaca spion. Sumpah mataku masih bengep. Mata orang baru bangun tidur. Sebodo amat sama tampangku!
Ayahku mengingatkan, “Jangan ngebut-ngebut dengan pikiran kacau karena terlambat. Santai saja, karena salahmu sendiri bangun kesiangan.” Ceramahan yang bagus dan tentu saja mengena kedalam hati. Euh! Oke, daddy, perlu diketahui, daku bukan orang seperti itu.
Di jalan, aku berpikir bagaimana aku nanti beralasan pada bu guru saat ditanya kenapa aku telat. Aku bahakan udah latihan ngomong juga! Dan nemu alasan yang terserah kalo mau dianggap klise, *Saat terlambat, semua alasan bakal jadi sangat klise. Dan yang paling penting, gimana dengan seragamku. Bu guru nggak bakal ngizinin aku masuk kelas dengan dandanan kayak orang sinting begitu. Hanya ada satu jalan yang harus aku tempuh.
Dan, aku juga berpikir, aku beneran tidur pulas ternyata. Soalnya aku bahkan sama sekali nggak mimpi semalaman. Mengingat-ingat soal nggak mimpi, aku jadi ingat kata-kata Lindri, “Orang yang nggak mimpi, menandakan bahwa dia akan mati!” nah lo! Aku yang nyetir dan kesiangan, inget omongan begitu jadi makin senewen. Gimana kalo hal itu bener? Ah, omongan tentang hal kayak begitu, emang kadang muncul disaat-saat nggak tepat. Sugesti yang buruk.
Begitu sampai di jembatan lama, aku melihat jam yang ada ditugu. Jam 07.10. alamat bakalan kena damprat. Aku berharap, moga aja yang dapat giliran ulangan pertama itu anak-anak absensi 1-20. Seenggaknya, aku bakal diselamatkan keadaan. Tapi, kenyataan bicara lain. Pas aku sampai di jalan sekitar gerbang barat, kelasku sepi. Itu berarti ulangan bersama. MAMPUS EMPAT KALI!
Aku segera membelokkan motorku ke V38, eks base camp Montana, alias mantan koztku. Dan, pemilik kozt baru, memasang tulisan ‘DILARANG MENITIPKAN BARANG, MAPUN MOTOR, SELAIN PENGHUNI KOZT.’ Persetan dengan larangan itu. Toh itu bisa disiasati. Aku menggedor-gedor pintu depan dengan kalap. Dan memanggil-manggil nama salah satu adik (eks) koztku.
Dan, mungkin itu adalah salah satu keberuntunganku. Mbak Nan, (eks) mbak koztku yang bukain pintu. Dia udah dandan rapi, mau berangkat ke kampus. “Mbaaaaakk!! Mana Dewi?” tanyaku panik. “Eh, ya itu ada di kamar. Aku segera menuju kamar yang dulunya adalah kamarku, yang sekarang sudah pindah kuasa ke tangan Dewi. Tapi buru-buru Mbak Nan teriak,
“Dek, Dewi tidur dikamarku.” Aku berbalik menuju kamar Mbak Nan, yang berada tepat diseberang (eks) kamarku. Aku lihat si Dewi masih asyik tiduran, dan dengan menanggalkan rasa sungkan, aku hampiri dia dan aku teriaki sambil menggoncang badannya, (Sorry ya adekku sayang!)
“Wi.. Wi, bangun Wi..” penggilku. Dia nggak bereaksi.
“Wi, buruan bangun, aku mau minta tolong!” aku maksa. Si Dewi dengan enggan bangun, dan dia bangun dengan tampang Bete mau nyakar orang. *Hahahahaha. Maap yak!!
“Apa mbak?” tanyanya. Aku langsung nunjuk bajuku. “Salah kostum, aku pinjam kemeja seragammu, kamu masuk siang kan?” tanyaku. Dia mengangguk, lalu bangun untuk mengambilkan baju. Terus aku buka jaket dan segera melepas atasan seragam kerjaku. Dewi datang nyodorin kemejanya, dan langsung aku pakai.
“Ntar, pas pulang, aku bakalan cepet-cepet kesini,” kataku. Mbak Nan yang sedari tadi berdiri diambang pintu natapin aku kayak aku ini orang gila. Lalu aku nyengir, “Mbak, aku nitip jaket, baju, helm sama HP ya! Ntar aku kesini lagi.” Kataku. “Iya dek,” jawabnya sambil nyengir. Lalu mbak Nan bilang mau pinjem motorku buat ngampus. Yaudah, aku serahin aja. Jadi aku nggak perlu repot berurusan sama satpam sialan disekolahku.
Aku masuk lewat gerbang BC. Dan keadaan udah sepi. mana gara-gara rok nya kebesaran dan kemejanya agak kecil, kemeja itu keluar terus, dandananku jadi mirip anak selengekan. Aku lewat koridor kelas MM2 dengan perasaan was-was. Dan keliatan, temen-temen sekelasku udah pada khusuk ngerjain ulangan. Aku ngetuk pintu dan masuk untuk menaruh tas dan tentu aja untuk mendengar bu guru memintaku untuk ke ruang guru ambil surat izin masuk kelas. Hhhhh~~
Aku lari ke ruang guru. Dan bu guru *Yang aku nggak tahu siapa namanya* yang menjaga, adalah bu guru yang selalu aku temui setiap aku telat pada hari Kamis. Beliau nanya-nanya yang setengahnya ngomel kenapa aku telat. Dan pas aku mau nulis surat izin, nggak ada bolpoin disana. Tahu nggak, bu guru bilang apa?
“Ya udah anbil dulu sana!” nggak tahu deh, orang ini sadar apa nggak ngomong begitu.
“Yah, Bu. Nanti saya dimarahin.” Jawabku memelas.
“Tas kamu mana?” tanyanya. “Sudah saya taruh dikelas, Bu.” Jawabku.
“Yaudah ambil saja.” Sumpah. Aku beneran ngerasa pengen nangis. Juga pengen nimpuk itu bu guru pakek penggaris besi gede yang ada di depannya. Sialan banget ni orang! Aku menoleh pada sati-satunya guru lain yang ada diruangan itu. Mrs. K. guru biologi. Aku merengek.
“Mrs. K, tolong pinjami saya bolpoin bu, tolong.” Mohonku. Dan, tahu nggak reaksi macam apa yang beliau tunjukkan? CUEK. That’s so D*mn F*ck! Aku udah memohon dengan segala kerendahan diriku, dan itu yang dia lakukan padaku?! BAGUS BANGET!
Akhirnya aku balik mohon-mohon lagi sama guru piket tadi. Dan jawabannya sama. Aku dengan nahan segala keinginanku untuk teriak dan memaki Mrs. K, datang dan memohon sekali lagi, “Ya ampun, tolong Mrs. K. pinjami saya bolpoin.”
Beliau melirikku sinis. Lalu beralih dari layar komputer sambil menggerutu, “udah minjam, kok maksa!” jleb. Gimana bisa aku nggak menganggapnya sialan kalo tingkahnya begini? Lalu beliau menyodorkan bolpoinnya. Aku segera nulis, minta tanda tangan dan mengembalikan bolpoin Mrs.K yang berharga. “Terima kasih, Mrs.K!” ujarku lalu berpamitan dengan guru piket.
Aku sama sekali nggak perduli dengan tanggapan semua orang terhadap sikapku setelah ini. Sumpah. Aku sakit hati banget sama kelakuan Mrs. K. aku nggak nyangka dia itu lebih minta digorok jika dibandingkan dengan Mrs. N! aku nggak akan lupa dengan ‘JASA’nya yang sudah ‘Berbaik hati’ meminjamiku bolpoin dengan menggerutu dan nggak iklas. Tapi, aku juga nggak akan pernah lupa sama apa yang aku rasakan terhadap sikapnya yang seperti itu. You’ll see later. I’ll take revenge against you! Remember that you D*amn F*ckin teacher!!
Aku kembali kekelas, dan menyerahkan surat izin itu. Lalu duduk di bangkuku. Phika-Chu bertanya, “Kemana aja jam segini baru nyampe’?” aku melirik jam dinding kelas. Pikul 07.25. aku nyengir. “Kesiangan,” jawabku. Dan masalah nggak selesai sampai disitu. Loose leaf-ku nggak ada ditempat dan bolpoinku, habis! Aku baru ingat! Untung Neko-Chan cepat tanggap dan meminjamiku serta menyodorkan selembar loose leaf dari bindernya untukku. Makasih banget yak!! :D
Makasih juga buat Phika-Chu yang udah kasih contekan. Chunnie juga! Makasih yak!! Love you! :*
Oh ya. Neko-Chan baru SMS. Katanya baru jatuh. Jadi besok nggak masuk. Get well soon yak!! Phika-chu juga kirim SMS mengenai jatuhnya Neko-Chan. Tapi SMS-nya ngeri, dia ngancam aku kalo sampai aku nggak masuk! Hahahahaha. Soalnya besok adalah 3Jam neraka bersama Mrs.T dalam pelajaran Matematika. Moga aja nggak ada hal burul lain.

Rabu, 09 Februari 2011

The Final Exam Will Come Soon, Another Test Has Been Driving Me Crazy

-->

Huahhh~~ kegilaan terus berlanjut. Nggak ada hari tanpa perasaan cemas. Final Exam is coming soon! OMIGOD. The time running really fast.
Hari Senin kemaren, Mr. Pm datang ke lab. Untuk memberikan rentetan Jadwal ujian yang akan dimulai bulan ini. Auh~ ~ selain itu, beliau juga menerangkan mengenai bagaimana nilai kami nanti akan diproses. Dan, meskipun aku dengerin sampai terlongo-longo, tetep saja, apa yang beliau sampaikan nggak masuk ke otakku. Bukan karena aku bodoh lho, meskipun aku mengakui kalau diriku ini nggak pinter, tapi karena saking banyaknya cara dan aturan-aturan yang ya ampun ribet banget! Well, sebagai jalan pintas, aku nggak masukin semua itu kedalam hati ataupun pikiranku, daripada nanti aku malah nge-hang gara-gara kebanyakan pikiran, kan?
Dan ini dia susunan Jadual yang sumpah, bikin perutku mules banget, dan khusus untuk kejuruan IT, check it out :
JADWAL UN PRAKTIK PRODUKTIF UTAMA
· 23-26 Februari 2011 : MM, TKJ
JADWAL USEK PRAKTIK UTAMA
· Senin, 28 Februari 2011 : Kewirausahaan & Bahasa Indonesia
(Nggak tahu kenapa mesti ada jeda sekitar seminggu, karena aku nggak pernah periksa kalender pendidikan disekolah. Mungkin kami bakal dapat libur sebelum pada akhirnya bakal ujian yang menyebabkan kelumpuhan otak.)
· Rabu, 7 Maret 2011 : KKPI
· Kamis, 8 Maret 2011 : Pend. Agama
· Jum’at, 9 Maret : Olah Raga
JADWAL UJIAN NASIONAL TULIS UTAMA TEORI KEJURUAN
· Selasa, 15 Maret 2011 : Teori Kejuruan
JADUAL USEK TULIS UTAMA
· Rabu, 16 Maret 2011 : - Bahasa Indonesia & Pend. Agama
· Kamis, 17 Maret 2011 : - Matematika & IPS
· Jum’at, 18 Maret 2011 : - Bahasa Inggris
· Sabtu, 19 Maret 2011 : - Penjaskes & IPA
· Senin, 21 Maret 2011 : - Kewirausahaan & Teori Kejuruan
· Selasa, 22 Maret 2011 : - Teori Kejuruan & Muatan Lokal (Apa Nih?)
· Rabu, 23 Maret 2011 : - PKn & KKPI
· Kamis, 24 Maret 2011 : - Seni Budaya & Fisika (Ngajak becanda,nih!)
· Jum’at, 25 Maret 2011 : - Kimia & Biologi (Hey!What the hell is this?!)
JADWAL UN UTAMA
1. Senin, 18 April 2011 : - Bahasa Indonesia
2. Selasa, 19 April 2011 : - Matematika
3. Rabu, 20 April 2011 : - Bahasa Inggris
Dan, teman-teman sekalian, jika kami semua sukses menjalankan semua ujian bikin stress tujuh turunan itu, we'll be able to enjoy a comfortable holiday to Bali. Meskipun pada dasarnya aku nggak yakin bakal bisa menikmati liburan itu.
Kemaren, adalah hari tergila yang pernah aku alami. Jadual pelajarannya adalah :
· 2 Jam pertama bersama Mr. Pj dengan KKPI-nya
· 2 Jam selanjutnya bersama Mrs. T dengan Matematika
-->laknat nya
· Break
· 2 Jam setelahnya bersama Mrs. N
-->childish ga jelas dengan Fisika-nya
· 2 Jam terakhir bersama Mrs. K cerewet dengan Biologi-nya.
Entah kenapa hari itu lain dari biasanya. Aku bangun pagi-pagi, bahkan sempet catok rambut segala dan bisa berangkat pukul 6.05. aku nggak ngebut kayak biasanya pula. Dan yang paling fantastis adalah aku nggak telat! Itu adalah rekor! Mr. Pj tuh soalnya udah kayak tukang kebun, mentengin sekolah pagi-pagi.
Dan, nggak lupa, ada sesi ulangan prkatik pagi itu. Dan syukurlah~~ lolos. Lalu, aku baru inget, hari itu Mr. T lagi dinas diluar. Beliau sudah memberi tahu pada pertemuan sebelumnya. Ya ampun, great day! Setelah istirahat, alias jamnya Mrs. N, aku dan Phika-Chu khusuk baca komik di bangku kami. Well, aku perlu menjelaskan. Aku rada sensi sama guru satu ini, ralat, orang ini adalah salah satu dari banyak guru yang bikin aku sensi.
Singkatnya aku ada rasa pengen ngecincang ngusilin dia. Soalnya, ini orang childish banget. Nggak kayak guru-guru lain yang terbiasa dengan kekocakan kelas kami yang memang agak sedikit keterlaluan. Aku tahu sih, orang emang beda-beda, tapi ini orang tuh beneran nggak cocok dengan profesi guru. Nggak bisa ngurus murid-nya lah kalo aku bilang. Masa’ dibecandain dia ganti Bete sama kami? Kalo nggak bisa beradaptasi sama anak sekolah menengah kayak kami, mending bu guru ngajar anak SD aja. Dijamin nggak bakal ada yang selengekan.
Pernah lho, aku diginiin, “Ngapain senyum-senyum sendiri? Periksa gih,”
Aje gile ngomong begitu sama murid, apa lagi dengan nada sensi! Padahal aku bukannya ketawa sendiri lho, aku lagi ngetawain hal yang lucu. Aku yang dasarnya emang rada
-->kurang ajar nggak suka sama guru baru belagu, langsung jawab,
“Ketawa salah, cemberut salah, terus apa maunya? Bukannya itu malah bikin sehat? Kalo cemberut kan bikin sakit mata yang ngeliat”
“Tertawa keseringan itu bisa menyebabkan pengerasan hati!” tukasnya pedes. Doeng! Aku speechless. Sialan!
Dari sini aku punya kesimpulan atas dasar asas praduga tak bersalah, kenapa Mr. N itu pelit senyum? ya karena hatinya udah keras kayak batu. Dan penyebabnya ada dua kemungkinan, yang pertama dia tahu ketawa bisa bikin pengerasan hati makanya dia nggak mau ketawa dan akhirnya hatinya malah kayak batu beneran karena orangnya sengak begitu, sama sekali nggak ada lembut-lembtnya dan ngak ada tanda-tanda kehidupan dari hati gersangnya, kok jadi ngelantur gini?
Dan kemungkinan kedua adalah dulunya beliau malah sering ketawa histeris ngelebihin tawa semua temen sekelasku yang pada gila ketagihan tawa, makanya dia nggak hepi banget ngelihat kami para murid ketawa riang sementara dirinya nggak bisa ikutan ketawa. Soalnya nggak mungkin banget itu oarang khawatir pada kami, takut kami ketularan terkena pengerasan hati kayak beliau karena kami banyak ketawa. Singkatnya, bu guru NGIRI!
Huahh~~ puas banget bisa ngehujat ngeluarin unek-unek. Maka dari itu, aku memutuskan Jam pelajaran Mrs. N adalah jam kosong MUTLAK buatku. Rugi, aku dengerin juga nggak guna karena aku nggak ngeh sama Fisika, ditambah beliau neranginnya belepotan banget. Tapi, satu hal yang buat aku semangat adalah.. jeng-jeng.. saat beliau akhirnya masuk perangkap dan dibully temen sekelasku yang buas kayak binatang liar! MUAHAHAHAHAHA!! Aku bakalan ketawa paling keras! Kadang kesian juga sih, soalnya dia mirip sama temenku Khalida. Hehehehehe~~ apalagi kalau berpikir gimana kalau aku nanti jadi guru dan diperlakuin kayak begitu sama muridku? Forget it!
Beralih ke jam terakhir, Mrs. K Mengadakan sesi ulangan juga hari itu. Dan kami sekelas nggak ada yang belajar karena materinya satu LKS penuh! Jangankan satu LKS, 5 halaman aja aku ogah baca! Kumat malesnya. Terus akhirnya kami negosiasi dengan Mrs. K, open book dengan nilai Maks. 90. rapi beliau menolak. Nggak tahu gimana negosiasi berjalan, akhirnya Mrs. K sepakat untuk ujian bersama dengan sistem boleh contekan asal LKS dikumpulkan.
Emang pinter banget guru ini. Nggak buka buku tapi boleh contekan. Siapa yang mau dicontekin kalo sama-sama nggak bisanya?? Tapi, Murid emang kadang lebih pinetr dari gurunya. Phika-Chu ngumpulin LKS Fisika yang warnanya sama dengan LKS biologi. Dan Mrs. K nggak pernah mau repot untuk mengecek ulang. MUAHAHAHAHAHA! Phika-Chu is such an Evil! I Love Her!
Dan begitulah, kami ribut dan cekikikan sepanjang waktu di bangku belakang saling bercontek ria. Ternyata Kristin juga ngumpetin LKS! Muahahahahaha! She’s an evil too! Dan kami semua selamat! Yaayy~~
Tapi perfect day itu rusak gara-gara satu hal yang menurutku sama sekali bukan salahku. Nggak tahu deh MAU-nya apa! Terserah mau anggap aku apa, yang penting mereka menghargai apa yang aku suka dan apa yang kau nggak suka, karena aku juga menghargai mereka. Aku nggak pernah usil terhadap apapun yang mereka lakukan meskipun yang mereka lakukan bukanlah hal yang aku sukai. Aku nggak menuntut banyak hal, aku Cuma ingin mereka lebih memikirkan kata-kata yang mereka keluarkan, 'Cause that SHIT hurts!
Alhasil aku nangis semalaman, dan berakhir dengan tissue penuh ingus dan ketiduran. Dan mata ikan bengkakku kembali menghiasi wajahku pagi ini. Ya ampun, malu-maluin! Parahnya, Flu dan batukku makin menjadi-jadi gara-gara itu, ditambah sakit kepala berkepanjangan dan sakit perut bulanan-ku hadir hari ini. Hidup ini memang SADIS tingkat tinggi.
Deadline untuk materi persiapan UKOM!
Belom hapalan untuk ulangan PKn mingguan!
Dan aku dengar berita buruk dari Novan sore ini via Facebook. Danang, Kakak laki-laki dari teman SMP-ku Fischal, meninggal dunia. Valentino yang akrab dipanggil Tino juga membenarkan berita itu. He passed away yesterday due to accident. One handsome people gone again. Rest In Peace. Yang tabah ya Fischal! Maaf aku nggak bisa datang ke pemakaman karena aku nggak tahu. Semoga semua kerabat yang ditinggalkan bisa tabah dalam menghadapi ini. Aku turut berduka. :(

™ Tik Tok Time ™

™ Ongaku™

™ Your Words ™

Seguidores