Benar-benar nggak etis. Setelah sekian lama vakum gara-gara disibukkan dengan ospek dan awal perkuliahan, aku kembali dengan curhatan tentang patah hati !! helloo~ Belom-belom udah patah hati. Sial banget deh aku !!
Mana patahnya pas hari sabtu, yang notabene dibuat pasangan-pasangan memadu kasih. Nasib benar-benar mengejekku !! bosan sudah aku ngerasa begini. Belom juga kenal jauh, udah patah hati. Nggak lucu banget !!
Kenapa juga mesti baca komentar itu? Salahku juga sih, kurang kerjaan baca-baca status orang yang special bagi DIA. Gara-gara hal itu, rasanya banyak hal jadi begitu jelas. Alasan mengapa dia ada ditempat yang sama denganku, adalah karena dia dan dirinya memiliki tujuan yang sama. Bukanlah hal yang sebelumnya terpikirkan olehku.
Dan semakin jelas lagi, mengapa sore itu dia ada di sana. Karena mungkin dia sedang menunggu dirinya. Alangkah bodohnya diriku ini….
Aku begitu menyukai dirinya sejak pertama kali bertemu. Begitu suka melihat banyak sisi diri dan ekspresinya. Entah saat dia tertawa, saat dia berwajah bosan, bahkan saat dia dengan serius memandangi layar ponselnya dan mengetik pesan yang belakangan aku tahu untuk dirinya.
Aku iri pada dirinya yang mendapat pengakuan cinta dan kesetiaan dari dia. Hal yang selama hampir sebulan ini aku impi-impikan. Rasanya aku jadi begitu malu pada diriku sendiri, yang sering curi-curi pandang pada dia, yang berharap bisa setidaknya menjangkaunya lewat pandangan mataku ini. Yang berharap bisa sedikit saja mendekat..
Aku malu pada diriku, yang sudah bertekad tidak akan begitu saja menyerah, tak perduli apa yang ada didepanku, sementara begitu aku tahu bahwa dia menjanjikan kesetiaan pada dirinya yang bisa aku lakukan hanya curcol di sini.
Ini terlalu sulit.
Hubungan tanpa status mereka malah membuat perasaanku nggak karuan.
Mengapa selalu begini?
Patah hati yang dulu belumlah benar-benar sembuh dan kini aku merasakan lagi yang namanya pahit dan pedihnya perasaan itu. Mengapa selalu bertemakan patah hati, kisah cintaku ini???
