Selamat siang... Siang apa sore ya nih?? Well, ga penting. Sekarang, aku mau nulis tentang hujan.
Tapi, jangan berharap banyak deh, ini bukan hujan ilmu alam, tapi tentang perasaan.
Sejak lama, aku suka hujan, jadi bukannya ikut-ikutan Re yang pernah jadi Rain-nya mendung loh..
Rasa suka dengan hujan, berawal dari rasa sentimental kali ya..?? Biasalah, orang patah hati kan begitu.
Hujan itu gimana ya?? Syahdu. Redup. Sejuk. tapi gemerlapan dalam hati. juga inspiratif, dan damai menenangkan, asal gak ada petir aja. Coba deh, lihat hujan lewat jendela kamar, indahnya.. rasanya, hati ingin menangis. Rasanya ada kenangan yang terlupakan, mendesak keluar dalam bentuk air mata. Tapi, kalo aja, kehujanan pas ada diluar tempat yang nyaman.. jangan nanya pasti resah, bahkan ngumpat-ngumpat gak jelas.
Oke, project pertama, masih dalam proses pengetikan. Belum ada hal inspiratif lain yang bisa menunjang perkembanagan imajinasi. Singkatnya, otak lagi macet. Tapi, pengencepet-cepet nyelesaiin project itu. Pengen tahu, gimana rasanya, imajinasi yang cuma menari-nari di otak ini, bisa tersampaikan pada orang lain. Neko-Chan udah hampir memenuhi target minimum page loh! hebat kan?? aku juga mesti lebih semangat lagi, biar bisa cepet nyusul Neko-Chan. Hwaiting!!
Hujan.Hujan.Hujan.Hujan.... Ada project lain yang baru mampir ke otak, mengenai hujan. Ide muncul ditengah hujan. tapi aku masih belum benar-benar memikirkannya. Aku mesti mikirin nasib si Kembar yang masih belum ada kemajuan dulu sebelum merealisasikan yang lain.
Satu hal yang pengen aku lakuin saat ini adalah berusaha semaksimal mungkin dalam hal apapun. Meskipun aku ragu, kalau aku bisa begitu. Aku paling tahu gimana tabiatku. malesku itu ada 7 lapis, udah karatan pula, gak semudah bikin mie instant kalau aku mau mengubah diriku. tapi aku punya niat untukn berusaha... Seharusnya itu cukup untuk modal awal. Seenggaknya, UN udah gak terlalu membebani pikiranku sekarang. Aku cuma butuh percaya diri sebagai kunci utama. Yang lain, aku bisa mulai pelan-pelan.
Hujan, datang dan pergi. Tanpa aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku. Emosi macam apa yang hadir saat melihat rintik air itu mulai jatuh dan menggenangi bumi yang meranggas.
