™Signature™

★Visitor★

Twitter

™About Me™

Foto saya
Follow my Blog or add my Facebook, to know more about me :)

© ME ©

© ME ©



© Famm ©

© Famm ©
My Sista

Okaa-san & My Lil' brotha

© Fellas ©

© Fellas ©


Goodreads

Takinchi's bookshelf: read

Stepping on Roses, Vol. 1 Yotsuba&!, Vol. 01 Black Bird, Vol. 1 Pride and Prejudice A Walk to Remember Mars, Volume 01

More of Takinchi's books »
Book recommendations, book reviews, quotes, book clubs, book trivia, book lists

Books Rate

Reading Challenge

2013 Reading Challenge

2013 Reading Challenge
Takinchi has read 66 books toward her goal of 100 books.
hide

Translate

Shiny Star

Giveaway

Rabu, 02 Februari 2011

Everything Is A Mess!

-->
Pagi ini, aku berangkat sekolah bersama Jhon. Udah lama banget, semenjak terakhir kali aku nebeng dia.. hehehehee.. kami berangkat hampir bersamaan dengan Dhikka, my other childhood friend. Dhikka yang berangkat lebih dulu, kembali lagi, dan berteriak pada kami, “Hujan derass!!” aku dan Jhon melongo parah. Yang bener aja? Memang sih, keadaan pagi ini mendung, tapi aku sama sekalii nggak ,menyangka bakal hujan,
“Gimana nih?” tanyaku pada Jhon, dia segera memutar motornya, “Lewat jalan lain deh,”
Begitulah, akhirnya kami berangkat juga. Sebelumnya, aku udah memberi tahu Dhikka, “Ayok, lewat sini aja, mungkin nggak hujan.” Tapi kayaknya dia nggak ngikutin kami. Nggak lama, di Desa tetangga pun mulai gerimis. Tapi Jhon tetep bersikkuh buat berangkat juga. Jadi hari ini statusku telat lagi. Iya, semenjak aku mulai memutuskan buat pulang kampoeng saja, aku makin sering telat. Rekor banget. Nggak pernah nggak telat sih..
Sesampainya di sekolah, aku bertemu dua muka yang nggak aku sangka, Rasta dan ehm, Na. dan dengan hebohnya Rasta menghadangku, “Ngapain masuk?” tanyanya dengan gaya lebay. Aku cuman natap dia dengan tatapan, ‘sinting ya?’
“Kan bentar lagi kita mau pulang,” imbuhnya menanggapi tatapan mataku,
“Yang bener?” tanyaku sangsi. Perasaanku berada di ambag bahagia juga kesal. Bahagia karena pulang pagi, tentu aja (Cuman orang nggak normal yang nggak suka pulang pagi!) meskipun aku ini siswa siap ujian yang sebenarnya julukan itu nggak cocok disandangkan untuk kami para siswa tahun terakhir (gimana mau cocok, lha wong sebenarnya nggak siap, dan nggak akan pernah siap, kurasa). Dan tentu aja aku ngerasa kesal karena aku ini baru saja tiba disekolah dengan susah payah, kehujanan, kedinginan, kelaparan, masa’ diminta main pulang aja?! Lagian mau pulang sama siapa?? Kalopun sekolahku pulang pagi, belom tentu sekolah Jhon juga begitu! Mau pulang jalan kaki?!!
“Iya bener, Mrs. R yang bilang,” kata Rasta centil
“Suer nih?” tanyaku lagi, aku nggak percaya, biasanya si Rasta ini suka ngibulin orang biar dia bisa ketawa bahagia.
“Kalo nggak percaya, sono masuk Lab, Tanya sendiri sama Mrs. R. para guru kan mau rapat hari ini,” katanya masih berusaha meyakinkan. Tapi semakin ia pasang tampang sok yakin, semakin nggak percayalah diriku ini. Maklum, aku pernah ketipu.
“Yakin?” kejarku, Rasta mencep dengan kesal karena aku juga nggak buru-buru percaya, “Suer?”. Rasta ketawa, (tuh kan, yang begini nih yang bikin orang nggak percaya).
Lalu akhirnya, percaya nggak percaya, aku menaiki tangga menuju Lab. Sambil ngedumel tentunya. Entah mengapa, ngedumel itu hal yang paling nyenengin didunia. Kita bisa nyalah-nyalahin orang yang sebenernya nggak salah sih soalnya. “Gimana sih, baru nyampe’ udah disuruh pulang. Mau pulang pakek sayap burung?” gerutuku, tapi Rasta yang berjalan dibelakangku tidak komentar.
Dan ternyata, apa yang dikatakan Rasta memang setengah benar. Benar para guru bakalan rapat, tapi kami nggak pulang pagi. Kalau pulagnya jam 11 itu kan juga udah siang! Tapi malah ada desas-desus lain yang mengatakan kami tidak akan pulang pagi, karena kami ini udah kelas tiga! Jadi cuman anak kelas 1 aja yang pulang pagi. Euh, cukup kecewa aku mendengarnya.
Pukul 9.45
Selepas mengisi perut yang udah semalaman nggak diisi, kami kembali kekelas untuk bermain-main lagi belajar. (Siswa siap ujian kok kerjaannya main-main!) dan Bapak wali kelas datang membawa berita yang super duper bikin aku mulai makin benci nggak simpatik padanya!
Bener deh, aku sama sekali nggak tahu kesialan macam apa yang aku dapatkan di awal bulan begini! Wali kelasku mengatakan, bahwa beliau sama sekali tidak setuju dengan tutorial Microsoft word itu! Woy sir, yang ngacak kan bukan kami! Hadddohh!! Pusing sudah aku jadinya. Kami diminta untuk mencari ide lain. Karena ada opsi yang hanya dikerjakan oleh seorang siswa saja, seperti Adobe after effect, ulead 3D cool, dan 3D’s max. mau bunuh diri apa????
Kenapa sih pak guru tidak membiarkan siswinya ini untuk sedikit lebih relax? Kenapa kami,*khususnya aku, HARUS menempuh jalan sulit yang nantinya nggak akan pernah ingin ku ingat lagi? Kenapa sih, pak guru nggak sedikit saja memahami penderitaan kami sebagai murid tahun terakhir yang dibebani banyak tugas dan ujian lain selain UKOM? Mungkin Pak Guru dulu Lulusnya dengan cara yang gampang. Terserah, yang penting sekarang ini aku udah hampir pendarahan otak gara-gara mikir UKOM gila itu! D*MN!
Kok lama-lama jadi sama menyiksanya kayak Matematika?!
Aisssh.. pengen marah-marah terus ini rasanya. Ugh! Ugh!
Ternyata berakhirnya bulan Januari membawa dampak buruk pada diriku. Seperti keberuntunganku yang berakhir dengan kedipan mata!
Nggak Cuma itu aja kesialanku semenjak menginjak bulan Februari. Kemarin, aku pergi ke RC dengan Otoo-san dan Okaa-san untuk membeli Printer baru dan juga aku pengen Headset baru untuk persiapan UKOM itu. Dan, Pramuniaganya menunjukkan model terbaru. Yeah, aku pernah, sering malah ditawarin benda itu oleh toko OnLine di FB. Dan karena barang itu masih cukup jarang, dan setahuku teman-temanku belum ada yang punya, jadi punyaku nggak ada kemungkinan ketuker, aku ambil aja yang warna merah. Dan bodohnya, aku nggak cek lagi itu barang yang bahkan tidak disertai nota pembayaran.
Malamnya, setelah download beberapa lagu Taylor Swift, aku ambil barang yang aku kira Headset itu dan kupasang dicolokan Handphone-ku. Aku setel itu lagu Taylor Swift, sambil melirik jam di ponsel yang menunjukkan pukul 21.43. aku mulai menyanyi-nyayi lirih, membayangkan akulah Taylor Swiftnya, saat tiba-tiba aku menangkap keganjilan. Aku raba-raba barang yang sesorean itu aku kira sebagai Headset.
Dan, saat pikiranku nggak percaya dan mengira ada yang salah pada rabaanku, karena ada bentuk yang nggak sesuai, aku lepas barang itu, biar mataku sendiri yang memastikannya. Dan benar saja, benda itu bukan Headset melainkan Headphone! OMIGOD! Padahal tujuanku beli Headset itu buat record suara untuk tutorial UKOM-nya! Dan kalau yang aku dapat ternyata Headphone, itu sama saja dengan lebih baik aku nggak beli dan pakai Headset yang lama! Argghhh!! Dan, saat itu, mataku menangkap box berwarna Pink yang bertuliskan ’HEADPHONE’ dengan huruf yang besar-besar. Kali ini memang mutlak kesalahanku. Dan untuk itu, aku akan berusaha untuk nggak mengulangi kesalahan yang sama dikemudian hari, yaitu ‘cek dulu barang apapun yang bakal dibeli dan menaruh perhatian lebih terhadap hal-hal kecil yang biasa dianggap sepele.
Tapi meskipun aku tahu ini mutlak karena aku yang Idiot, tetep aja dalam hati ini sangat bernapsu untuk ngomel parah pada mbak-mbak penjaga RC yang baru training itu! Huuhh~~ mau beli Headset kok dikasih Headphone! Mana nggak ada nota pembelian lagi, kan aku juga jadinya nggak bisa complain! But, sure, I’m such an Idiot!
Tapi untungnya Falera mau tukar materi untuk UKOM itu. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, anak itu sudah optimis untuk membuat tutorial Dreamweaver, tapi dia malah mendapat tutorial Adobe audition. Tadi, dengan rasa dongkol yang aku tekan dalam-dalam, aku coba bicara dengan wali kelasku. Aku minta pendapat, bagaimana kalau aku memakai Macromedia Dreamweaver saja untuk tutorialku*karena aku ogah bukin tutorial Adobe After effect, Ulead 3D cool, ataupun 3D’s max, dan beliau setuju, dan malah mendukung. Lalu beliau bertanya,
“Coba beritahu saya, kamu akan membuat apa dengan Macromedia Dreamweaver,” beliau memandangku penuh minat, mengira aku jenius atau apa. Ganti aku yang mati kutu, untung saja, kadangkala, mulutku bekerja lebih cepat dibanding dengan otakku, dengan tegas aku menjawab,
“Maaf, Pak, saya juga belum tahu. Karena bapak kan baru saja memberitahu pada kami untuk mengganti materi, jadi saya pun belum ada rencana.” Kataku, yang sejujurnya aku sendiri agak merasa, wow, atas pernyataan tanpa pikiran itu tadi,
“Oh, iya, nggak masalah, kamu cari saja dulu materinya, oke? Bagus sekali idemu,” pujinya.
Iya memang sangat bagus sekali ideku.
Aku segera berbalik mengahmpiri Falera yang duduk tidak jauh dari tempatku berdiri dan mengobrol dengan pak guru tadi, untuk melancarkan ide cemerlangku tadi.
“Eh, kamu jadi pakai Dreamweaver?” tanyanya saat aku menghampirinya. Eh, ternyata ni anak tadi nguping! Lol. Aku menarik kursi plastic nganggur disampingnya, lalu duduk,
“Gini, kan kamu yang setengah mati jatuh cinta sama Dreamweaver, gimana kalau kita tukar tempat aja?” tawarku. Falera menatapku sesaat, “Nggak, ah. Aku udah terlanjur ngumpulin banyak materi buat Adobe Audition,” jawabnya. Tapi ini kan aku, nggak mungkin menyerah begitu aja, apalagi terhadap orang yang aku tahu bakalan goyah.*I’m such an evil too!!
“Alah, cuman materi kan gampang juga nyarinya. Inget, kamu kan kepengen banget unjuk gigi dalam pembuatan web design, sayang loh.. lagian kamu tahu sendiri, satu-satunya kemampuanku yang bisa diandalakan hanya di aplikasi itu, ya.. ya mau ya..” pintaku sambil merengek.
“Iya Ra, kan kamu pengen banget dapet soal Dreamweaver, mumpung ada yang mau tukar nih,” Ima si pemilih Ulead 3D cool untuk ujiannya seakan membantuku. Oh, I luv you Ma!! Falera kelihatan ragu sesaat, lalu dia pun mengangguk,
“Oke deh, tapi ntar kamu yang ngomong ke Mr. S ya? Tenang aja aku juga bakalan temenin kok..” katanya. Lalu semua masalahpun terpecahkan. Aku memang pintar menghasut atur strategi. Well, tinggal bagaimana keputusan dari Mr. S saja kan? Semoga saja beliau berbaik hati padaku. Tentu saja nasib juga harusnya berbaik hati padaku.
Tapi, seperti yang Tak Goo katakan, Aku harus terus hidup. Hidupku tidak akan berakhir jika ini hari baikku. Hidupku juga tidak akan berakhir jika ini hari burukku. Entah hari ini baik atau buruk, semuanya akan berlalu.

0 komentar:

™ Tik Tok Time ™

™ Ongaku™

™ Your Words ™

Seguidores