Aku bisa melihat rona kecewa di wajahmu atas kenyataan ini. Meski aku merasa dan berkata ini bukan salahku, aku tau, kau tetap berfikir ini tak adil untukmu. Aku mengerti.
Aku mencoba berangan, bila keadaan seperti ini berbalik, mungkin aku akan merasa sama kecewanya dengan semua itu. Mengapa? Karena, hey… apa kau lupa aku juga pernah mengalaminya?? benar, aku benar kecewa dengan kenyataan itu. Tapi jika takdir sudah bicara, aku bisa apa?? Aku terima, meskipun aku merutukinya. Tapi aku berusaha tidak melampiaskan itu padamu. Aku berusaha mengalihkan semuanya karena itu bukan salahmu.
Tapi mengapa kau begini padaku?? Ku kira, cara berfikir kita sama…. Tapi mungkin tidak begitu nyatanya.
Saat kau tak puas dengan semua ini, kau tak mau mencoba berdamai dengan kenyataan dan hatimu. Kau merasa kecewa padaku meskipun kau tau ini bukan salahku. Kau menyisihkanku seakan semua itu karena aku. kau bahkan bersikap seperti tak mau berada di pihak yang sama denganku seperti dulu. Kau diam. Dan diammu itu menyakitiku!
Hey.. apa yang ada di antara kita bukanlah hal yang begitu rapuh kan? Apa yang kita jalani selama ini bukanlah hal tanpa makna kan? Apa artinya semua itu kalau kita tak bisa menerima satu sama ain? Aku bisa mengerti. Aku mau berusaha memaklumi. Kembalilah dengan senyummu yang biasa. Dan semua akan baik-baik saja.
0 komentar:
Posting Komentar