Siapa yang menyangka bahwa hari ini akan datang. Rasa kecewa dan sakit yang menumpuk itu pecah dalam bentuk yang kukira tak akan pernah lagi kutemui. Puncak dari pelampiasanmu. Kepergianmu...
Aku tau ini tak mudah.. Tapi mengapa kau memilih hal itu?? Siapa yang harus disalahkan? Kamu atau Dia? Karena bagiku kalian sama saja. Tanpa beda.
Aku mengerti, tapi aku tak membenarkan semua ini, meski harus kuakui sempat terlintas di benakku untuk pergi...
Tapi aku tahu, aku belum mampu berdiri dengan kakiku sendiri. Tapi aku tahu, seberapa besar akibat yang mungkin akan kutimbulkan nantinya.. Karena aku berpikir. Perasaan dan hatiku berbicara tapi logika dan otakku menahannya.
Entah takut, entah ragu, entah karena ini cinta...
Aku pernah merasa begitu sakit hingga bisa memaksakan apapun unuk membalasnya.
Tapi..
Aku lebih sering merasa bahagia karena aku hidup lebih baik daripada yang pernah aku kira.
Dan dari apa yang aku terima sejauh ini aku belum bisa sedikitpun membalasnya...
Bisakah kamu renungi ini?
Kamu masih sama sepertiku.
Yang bisa kamu berikanpun belum ada.
Haruskah kamu membuatnya merasa gagal lagi dan lagi?
Mengapa kamu harus bersikap begini egois??
Aku sedih. Ingin menangis, dan pasti akan menangis.
Karena kebodohan akibat emosi semata ini.
Karena kamu telah pergi, akupun tak bisa memintamu kembali seperti yang pernah kulakukan.
Ini keputusanmu, entah sudah kau pikirkan ataupun tidak pernah benar-benar kau pilirkan.
Kamu yang telah mencoba merusaknya. Kamu juga yang harus menanggungnya.
Tak bisa lagi kulakukan sesuatu untukmu, meskipun aku belum pernah benar-benar melakukan sesuatu untukmu.
Lakukan saja apa yang kamu suka. Lakukan saja apa yang kamu mau.
Perpisahan ini, mungkin akan membawamu pada yang selama ini kamu cari.
Hiduplah dengan baik, tanpaku, tanpa kami.
Aku tau ini tak mudah.. Tapi mengapa kau memilih hal itu?? Siapa yang harus disalahkan? Kamu atau Dia? Karena bagiku kalian sama saja. Tanpa beda.
Aku mengerti, tapi aku tak membenarkan semua ini, meski harus kuakui sempat terlintas di benakku untuk pergi...
Tapi aku tahu, aku belum mampu berdiri dengan kakiku sendiri. Tapi aku tahu, seberapa besar akibat yang mungkin akan kutimbulkan nantinya.. Karena aku berpikir. Perasaan dan hatiku berbicara tapi logika dan otakku menahannya.
Entah takut, entah ragu, entah karena ini cinta...
Aku pernah merasa begitu sakit hingga bisa memaksakan apapun unuk membalasnya.
Tapi..
Aku lebih sering merasa bahagia karena aku hidup lebih baik daripada yang pernah aku kira.
Dan dari apa yang aku terima sejauh ini aku belum bisa sedikitpun membalasnya...
Bisakah kamu renungi ini?
Kamu masih sama sepertiku.
Yang bisa kamu berikanpun belum ada.
Haruskah kamu membuatnya merasa gagal lagi dan lagi?
Mengapa kamu harus bersikap begini egois??
Aku sedih. Ingin menangis, dan pasti akan menangis.
Karena kebodohan akibat emosi semata ini.
Karena kamu telah pergi, akupun tak bisa memintamu kembali seperti yang pernah kulakukan.
Ini keputusanmu, entah sudah kau pikirkan ataupun tidak pernah benar-benar kau pilirkan.
Kamu yang telah mencoba merusaknya. Kamu juga yang harus menanggungnya.
Tak bisa lagi kulakukan sesuatu untukmu, meskipun aku belum pernah benar-benar melakukan sesuatu untukmu.
Lakukan saja apa yang kamu suka. Lakukan saja apa yang kamu mau.
Perpisahan ini, mungkin akan membawamu pada yang selama ini kamu cari.
Hiduplah dengan baik, tanpaku, tanpa kami.
0 komentar:
Posting Komentar