Hari Jum’at kemaren, aku, April, Nda dan Ibunya pergi ke Surabaya. Buat nyerahin formulir (Rencananya). Tiga hari sebelumnya, Nda datang dan membawa kabar yang terus terang mencerahkan bagiku. Dan ternyata, ada April juga.
Aku berangkat pagi-pagi banget ke stasiun barengan sama April. Jam 5 kami udah berangkat. Udaranya dingin bangeeettt… sumpah. Di jalan, aku ngliat dia. Aku kaget banget, kukira aku mimpi. Untuk sesaat, kupikir dia ngeliat aku. Tapi detik berikutnya dia melengos. Hah~~ sakit hati lagi aku.
Kereta hari itu molor. Biasanya pukul 06.30 udah berangkat, hari itu kereta datang pikul 07.10. dan sialnya, kami nggak kebagian tempat. Aku berdiri di sebelah cowo berkacamata. Anaknya ganteng~~~ huaaa !! dia tinggi. Aku nggak begitu sering berdekatan sama cowok, jadi baru nyadar, kalo berdiri di deket cowok itu rasanya kayak dilindungi *Ketutupan badan dia sih soalnya.
Ada pasutri yang duduk di depanku. Sumpah, mereka mesra abis. Kayak newlywed gitu. Ampun, bikin ngiri. Enak sih, kalo cuman duduk senderan. Ini sang suami duduk di lengan kursi, kakinya naik di kursi, terus dia meluk istrinya, *deuh… Pak, Buk… ini di depan umum. Malu dikit kek. (Padahal ngiri mampus! Sialan!!) berharap banget cowok di sebelah ini, mau seenggaknya ngajakin ngobrol kek. Eh, malah dia kebagian duduk duluan.
Ada banyak hal yang bisa dipelajari, dan direnungi di sana. Manfaat juga.
Sesampainya di stasiun Wonokromo, kami langsung naik becak ke tempat tujuan. Ya ampun, berapa lama ya semenjak terakhir kali naik? Rasanya asoy banget *Hahahahaha, kampungan banget aku !* begitu sampai, kami langsung menuju tempat yang terdapat di brosur. Dan Ya Tuhan, ini benar-benar sialan! Mereka bilang, kami nggak perlu mengembalikan formulir sebelum kami resmi jadi anggota. It means, kami pergi ke sana dengan sia-sia !! awalnya aku mau protes dan nunjukin brosur ke orang tersebut, tapi April menahan.
Akhirnya kami pergi ke tempat kakak April. Cukup lama. Ngobrolin banyak hal sebelum akhirnya pergi ke tempat saudara Nda. Itu sore yang menyenangkan buatku. Aku ketawa lepas karena tingkah konyol April. Dan kami memaksa pulang karena kereta akan berangkat pukul 16.00. tapi, apa yang terjadi? Kami lari-lari setengah mati buat sampai ke stasiun. Dan untungnya belum telat. Tapi ternyata keretanya NGARET lagi~~. Padahal, dijadwal jelas-jelas tertulis kereta berangkat pukul 16.17, dan kenyataannya kereta baru datang pukul 18.00.
Dan, kami lagi-lagi nggak dapat tempat duduk. Ya Ampun.
Kami sempat berdiri terpisah. Nda dan April berada di tengah, sementara aku dan Ibu Nda berada di dekat pintu gerbong. Keadaan gerbong kereta lebih parah dari sekedar ‘Mau Perang’. Boleh dibayangkan sendiri.
Nggak berapa lama, aku bisa merangsek ke depan, sementara Ibu Nda bisa duduk meski tempatnya sempit. Aku, April dan Nda ngobrol seru. Sambil berdesak-desakan sama pedagang yang nggak capek bolak-balik dari satu gerbong ke gerbong lain. Aku mengira-ngira sampai kapan kami bakal berdiri kayak begitu. Nggak lama, April nanya sama sekelompok orang paruh baya yang duduk di samping kami,
“Turun mana, Pak?” tanya April, orang tua itu ngejawab “Kami turun di Jombang, Nak. Nanti kalian bisa duduk disini. Kalian mau turun di mana?”
Nda dengan tampang senang ngejawab, “Kami Kediri Pak,”
Karena ada satu cewek yang kira-kira seumuran kami di kelompok itu, aku iseng nanya, buat formalitas,
“Mbak nya juga turun Jombang?” tanyaku ramah, tau nggak reaksinya gimana?
“Kediri !” jawabnya sambil melengos.
SIALAN !!
Untuk sesaat, aku hanya melongo. Dan Nda ketawa. Dia sama BT nya denganku perkara cewek sok kecakepan itu !! dia kira dia siapa, Hah?? Emang ya belum pernah kena sikut ini anak.
Muncul beberapa ide buruk di kepalaku. Saat pedagang yang membawa gelas-gelas es the merangsek, aku berpkir buat nyenggol orang itu, biar es Teh nya tumpah di kepala cewek itu! Nda lagi-lagi ketawa melihat tampang dan otak kriminalku muncul.
“Sabar Ra, cobaan ini,” katanya.
Nggak lama Nda minum dari botol air mineral yang kami beli di stasiun. Aku ingat, ada satu botol juga di tasku. Isinya masih sangat banya. Cukup banyak buat bikin cewek itu mandi di tengah umum. Aku mau pura-pura minum dan tersenggol pedagang yang akhirnya air itu tumpah ke dia. That would be a perfect revenge.
Sayang banget. Aku terlalu baik buat ngelakuin hal itu *Di tendang* aku bukannya nggak berani, sumpah, rasa kesalku udah ada di ubun-ubun. Tapi karena Nda bilang nggak boleh, jadi aku menghormati dia. Takutnya itu akan menimbulkan masalah buat Ibunya juga. I’ve to hold myself. So frustrating ! that Damn girl !!
Tapi pada akhirnya, aku bisa sedikit ngerjain dia. Tiap ada pedagang lewat, aku akan mepet ke arahnya, sampai diakejepit antara aku da orang yang duduk di sampingnya. Dan itu nggak cuman sekali, Y’know, I did that on purpose *devil’s grin*
Aku nggak perduli kalopun itu dosa. Aku bakalan sangat amat sennag kalo dia makin BT sama aku. Siapa suruh kurang ajar begitu, who the heck she think she is? A Princess? Huh, wanna vomit on her face! I’m terrible. Yes, I am.
Dan, pas akhirnya kami dapat duduk di deret sebelahnya, tau nggak, cewek sialan itu ngomong sama cowok dengan nada bicara SOK MANIS !! gitu ya, di ajakin ngomong sama sesama jenis ogah, kalo diajak ngomong cowok langsung aja belagak baik. NAJIS banget jadi orang!
Akhirnya perjalanan melelahkan itu berakhir. Dan aku berharap aku akan sedikit saja mendapat keberuntungan. Hope so..
0 komentar:
Posting Komentar