Hari ini hujan. Dan udara sangat dingin. Tadi aku iseng buka-buka file di Memory card, dan nemu foto yang aku ambil beberapa waktu lalu pas aku terkapar sakit.
Baiklah.
Dengan berat hati aku umumkan, aku dapat ganjaran dari acara ‘Friday day off’ kemaren. Aku merasa SAKIT HATI BUANGETT dengan kejadian kemarin. Aku cuman bisa nangis (Please jangan ketawa, sebaiknya prihatin saja karena yang kemarin itu sama sekali nggak lucu). Sumpah, sakiitt banget rasanya. Dan pada akhirnya aku menghabiskan sisa hari itu dengan nangis dikamar sampai mataku merah kayak dedemit, dan ketiduran, sampai-sampai nggak bisa bangun buat bales SMS-nya Christian.
Seperti yang pernah terjadi sebelum-belumnya, ketika aku bangun pagi harinya, mataku bengep kayak mata ikan yang mau copot dari tempatnya. Ngerii banget,*tapi aku nggak pernah kapok. However, crying is the only thing that could help me ease my feelings. Bukannya bisa menyelesaikan masalah, tapi itu bikin lega. Dan ngerasa makin ..... nelangsa? Am I a masochist?
Dan aku mulai berpikir, bakal lebih baik kalau aku nggak perduli lagi dengan mereka. Yeah, APAPUN yang brhubunga dengan mereka! Karena apa? Nggak ada untungnya sama sekali, yang ada malah makan hati!*tapi ini nggak pakek minum teh botol.* Aku memprioritaskan mereka, dan perasaanku dihempas tanpa basa-basi. Apa sih salahnya dengan perasaanku yang menyayangi mereka? Dan malah mendapat balasan seperti ini.*sigh. That hurts. Aku nggak penting buat mereka. Aku nggak ada baik-baiknya juga bagi mereka.
Kejadian kayak begini juga bukan yang pertama kali. Kerap kali aku dikecewakan. Tapi, begitu mereka melunak, aku juga jadi langsung terlena, kayak nggak pernah kapok dengan fakta-fakta bahwa aku bakalan lebih kecewa lagi nantinya. Am I a masochist or what?! Please let me know!
I have no place to go, I don’t have shoulder to cry on, and I have no strenght to run. What I could do is just bear it.
That’s enough. I want to be someone who is more selfish. perhaps that will be more suitable for me. And who know, maybe that'll work out.
Dan ngomong-ngomong soal mau gila karena hapalan. Aku selamat! Yeah, I’m such a lucky. Padahal cuman bisa dua baris do’a, dan ikut bergumam kayak yang lain (tentu aja yang lain nggak cuman bergumam kayak aku), aku lolos.
Terima kasih banyak kepada pihak-pihak terkait dalam keberhasilan saya mengelabuhi beliau yang dalam kasus ini adalah teman-teman sekelompok saya :D. dunno what would happen if you’re not there with me.
Dan tentu aja, aku merasa agak berdosa sama Pika-Chu, karena sama-sama nggak bisanya tapi aku lolos. Muaaf banget nggak bisa bantu apapun. Keberuntungan orang memang beda-beda.
0 komentar:
Posting Komentar